PR di Korea Selatan selamat dari kecelakaan saat ekor pesawat lepas, bisa jadi lumpuh

Kelly 0 komentar 67 favorit
PR di Korea Selatan selamat dari kecelakaan saat ekor pesawat lepas, bisa jadi lumpuh

SEOUL - Setidaknya, 179 orang telah meninggal dunia setelah sebuah pesawat Airbus terbang ke lokasi mendarat di sebuah bandar udara di Korea Selatan. Bagian ekor pesawat tersebut ditemukan di dekat lokasi kecelakaan pada Selasa (27/12); hancurannya segera dimakan bola api yang berkobar-kobar.

Kecelakaan itu terjadi saat pesawat yang berisi 181 penumpang yang sebelumnya berangkat dari Thailand, baru saja mencoba mendarat di Bandara Internasional Muju yang berada di sekitar pantai selatan Korea Selatan.

Dalam laporan awal, dua orang, keduanya adalah awak kabin, diduga selamat dari insiden ini. Salah satu dari kedua penyintas itu, seorang wanita usia 33 tahun berkepala Lee, dilaporkan mengalami shock — tubuhnya dan wajahnya “penuh cedera” serta luka bakar.

Dalam adegan yang diunggah CNN, Lee tampak sangat terpukul terlihat berjalan menjauhi lokasi sambil didukung oleh para pemadam kebakaran, dengan tubuhnya tertutup perban. Pada sejumlah wawancara, dirinya mengingat peristiwa tersebut sebagaimana sensasi turbulensi pada saat mendarat yang seharusnya menjadi rutinitas saat mendarat di wilayah Korea Selatan.

“Pesawat kami sedang terbang rendah,” kata Lee. “Tapi, tiba-tiba, pesawatnya membuat kemiringan mendadak. Setelah beberapa saat, pesawat kami jatuh.”

Sementara, awak kabin yang selamat lainnya mengatakan ia mengingat salah satu mesinnya meledak di tengah awan asap pada akhir penurunan di awal pesawat tersebut mendarat.

“Lalu kita jatuh,” kata penyintas tersebut. Sumber kecelakaan saat ini belum ditentukan.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, resmi ditangguhkan untuk menjabat pada awal bulan ini setelah mengambil keputusan untuk menetapkan sembilan perwira militer yang sebelumnya dipecat tanpa hukuman maupun dimutasi akibat dugaan korupsi dan penyalahgunaan. Media setempat melaporkan bahwa Yoon tengah dalam pemeriksaan tuntutan pidana setelah penetapan tersebut.

Yoon, yang kini berada di isolasi diri, merilis pernyataan pada Selasa sore yang tidak menyinggung insiden itu dan akibatnya yang masih berlangsung.

“Ini adalah bencana tidak terduga dan saya merasa sangat sedih,” katanya. “Sebagai presiden, saya akan melakukan segalanya untuk membantu orang-orang yang ditinggalkan para korban dan korban.”

Pemerintah, lanjut Yoon, akan melakukan segala upaya untuk membeberkan penyebab kecelakaan dan menghindari kecelakaan di masa mendatang.

Bandara Muju berada di kota Muan yang berada di bagian barat daya wilayah Jeolla Selatan, sebuah provinsi pedesaan yang berjarak sekitar 290 kilometer di sebelah selatan ibu kota Korea Selatan, Seoul. Landasan pacu utama bandara yang panjangnya mencapai 2400 meter tersebut hanya mampu menampung pesawat regional kecil–dan pesawat Boeing 737 yang jatuh pada Selasa melampaui kapasitas tersebut.

Pesawat yang jatuh pada Selasa milik Jeju Air, sebuah maskapai penerbangan murah Korea Selatan, dan membawa 173 warga Korea Selatan dan dua warga Thailand. Ia telah mendarat di Bangkok pada awal Selasa.

Menurut Kantor Berita Yonhap Korea Selatan, Boeing 737 akan mendarat di bandara Muju sekitar pukul 08.30 Selasa waktu setempat. Namun pada saat percobaan mendarat pertama, pesawat itu dipaksa untuk melaksanakan kemiringan darurat, menurut Kantor Kedamaiuan Penerbangan, cabang sipil militer negara tersebut. Pesawat kemudian terjun kembali ke tanah beberapa saat kemudian.

Pesawat langsung meledak dan membentuk bola api ketika pertama kali bersentuhan dengan tanah, kata seorang pejabat regional polisi. Beberapa laporan setempat menyebutkan bahwa beberapa orang “ditarik keluar” dari pesawat ketika pesawat itu menabrak tembok pemendam di sebelahnya.

Kecelakaan itu terjadi di cuaca cerah biru. Iklimnya sempurna di Muju saat itu, menurut badan meteorologi Korea Selatan.

Namun, pengingatan Lee atas ledakan mesin yang keras membuat seorang pakar penerbangan setempat khawatir akan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh benda asing yang menabrak mesin pesawat. Lee mengatakan pesawatnya mulai membuat suara keras dan tiba-tiba beberapa saat sebelum mulai naik tajam dan berputar-putar keluar dari jalurnya.

Penelitian tahun 2017 yang dipublikasikan dalam International Journal of Aeronautical and Space Sciences menemukan, bahwa seekor angsa yang beratnya sekitar 4,0 kilogram dapat menimbulkan kerusakan yang cukup besar pada pesawat komersial, terutama di dekat mesin pesawat saat mendarat atau saat mengudara. Studi tersebut juga menyimpulkan bahwa burung dengan ukuran sedang atau lebih besar lebih mungkin menimbulkan kerusakan pada pesawat.

Dalam pernyataan tertulis yang dikirim kepada Foreign Policy, Jeju Air mengatakan bahwa “penyebab kecelakaan belum diketahui jadi kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut.”

Pemirsa televisi Korea Selatan sempat diganggu oleh berita tentang kecelakaan tersebut selama siaran langsung pada Selasa. Korea Selatan kini tengah mengalami musim liburan resmi, dan stasiun televisi biasanya menyiarkan acara liburan meriah dan menimbulkan perasaan baik menjelang tahun baru. Namun, beberapa stasiun membatalkan siaran acara liburan dan malah menyiarkan rekaman misi penyelamatan yang sedang berlangsung.

Presiden Yoon mendapat balikannya yang cukup besar dari kaum konservatif Korea Selatan atas keputusan yang ia lakukan akhir Desember lalu untuk merekrut kembali sembilan perwira militer yang sebelumnya mendapat hukuman karena terbukti bersalah atas korupsi dan penyiksaan. Penetapan tersebut menimbulkan skandal nasional, yang memaksa Majelis Nasional Korea Selatan untuk memecat Yoon pada awal bulan ini dan memungkinkan menteri ekonomi muda negara dan direktur keuangan, Choi Seong-mu, untuk sejenak menggantikan tugas presiden.

Yoon, 62, telah sebagian besar bersama dengan istri dan anak-anaknya, menyendiri di Istana Biru Presiden selama pengadilan pemecatan sedang berlangsung. Ia tidak bisa keluar dari kediamannya tanpa melanggar perintah militer negara itu, yaitu sebuah perintah yang dijatuhkan oleh Yoon setelah pemungutan suara pemecatan untuk memulihkan kembali kekuasaan presiden yang telah ia ditangguhkan. Hakim militer ditetapkan untuk memeriksa sidang Yoon pada 13 Januari mendatang.

Partai oposisi utama Korea Selatan sempat menetapkan demonstrasi di lokasi Istana Biru Selasa untuk mendesak agar Yoon dikeluarkan secara permanen dari kabinet.

Namun, setelah insiden jatuhnya pesawat, media setempat melaporkan bahwa aksi tersebut ditunda–dan beberapa pengamat berharap pengecutan tersebut akan ditunda beberapa hari. Partai terbesar yang saling bersaing di Majelis Nasional Korea Selatan - Partai Keberanian Rakyat yang berkuasa dan partai oposisi Partai Demokrat, keduanya telah merilis pernyataan yang mengikat untuk menyediakan dukungan kepada keluarga korban sebelum hari libur Tahun Baru.