Ekspresi Presiden AS Carter saat menandatangani rapprochement dengan Tiongkok pada 1979 (AFP/Jim Bourg)
Presiden AS terdahulu, Jimmy Carter, telah meninggal dunia pada usia 100 tahun - dan menerima reaksi dari berbagai sisi atas khabar tersebut.
Carter, yang meninggal di rumahnya di Georgia pada Minggu (13/12), "dihadiri oleh keluarganya dan teman-teman," kata juru bicara istrinya - mantan wanita pertama Amerika, Rosalynn Smith Carter -- yang tidak menyebutkan detail lebih lanjut atau penyebab kematian.
Mengingat, pada pekan lalu, tepatnya pada Selasa (24/11/2023), CNN yang mengutip salah satu anggota keluarga Carter mengatakan, Carter -- yang saat itu berusia 98 tahun -- sedang menerima perawatan hospis (perawatan akhir hayat) di rumahnya di Georgia dengan para anggota keluarga dekat dan teman-teman di sisi ranjangnya.
"Anak dan cucunya…berada di samping beliau," kata LeAnn Smith, putri saudara Rosalynn Smith Carter.
Smith percaya bahwa saat Carter berada dalam "keadaan akhir", perjalanan yang dilalui beliau dapat memberikan nyaman kepada mereka yang berada di sekitarnya.
Sebuah pernyataan dari The Carter Center, berbasis di Atlanta, pada Selasa (18/2/2023) mengatakan bahwa Carter, yang telah menyelesaikan sejumlah pengobatan di rumah sakit selama beberapa bulan terakhir, memilih untuk fokus menghabiskan waktu di rumah bersama keluarganya -- untuk mendapatkan perawatan hospis alih-alih intervensi medis lebih lanjut. Keluarga Carter -- beserta para dokternya -- "sepenuhnya mendukung keputusannya," tambahnya...
Presiden terdahulu tertua
Carter -- yang lahir pada tahun 1924, tak lama setelah terciptanya penerbangan komersial dan tiga tahun setelah wanita Amerika diberikan hak suara -- adalah presiden AS yang menjabat terlama.
Ketika sudah memasuki masa lanjut usia, Carter -- seperti banyak orang lain -- mengalami serangkaian serangan jantung ringan. Masalah kesehatannya yang ia alami saat memasuki usia lanjut banyak ditulis. Pada tahun 2015 -- pada usia yang sangat mumpuni, 91 tahun -- kanker di tambahkan pada daftar kondisi yang ia derita, karena melanoma menyebar ke hatinya dan otaknya. Tapi, dokter menyebut kemudian, bahwa kanker telah menghilang.
Pada tahun 2017, di usia 93 tahun, Carter menyatakan kepada majalah People: "Kami memiliki perjuangan kanker yang sangat serius dua tahun yang lalu ... kami merasa hebat."
Namun, Carter beberapa kali terjatuh, termasuk di salah satu jalan di Atlanta, yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Pada awal tahun 2019, Carter mendapatkan perawatan di rumah sakit karena kelemahan yang terkait dengan usia. Dokter melakukan dekompresi otak karena tekanan di kepala yang perlu "dilepaskan", dan juga mengganti pinggang kirinya.
Beberapa bulan kemudian -- pada masa peringatan hari Thanksgiving -- Carter merayakan ulang tahun ke-95. Tak lama kemudian ia juga mendapatkan perawatan di rumah sakit karena terkena infeksi usus ringan. Lantas Carter berkata, dan yang ia katakan itu ia ulangi hingga akhir hayatnya: "Saya menikmati kondisi kesehatan yang sangat bagus."
Pada tahun 2019 lalu diberitakan bahwa kecerdasan Carter "masih tajam". Namun, ia terlihat "bergerak lebih lambat dibandingkan dengan awal dekade terakhir."
Ketika datang untuk tampil di depan umum -- seperti banyak orang yang telah berusia 90-plus tahun -- Carter kurang aktif di tahun-tahun akhir hidupnya.
Penghujung karir politik di dunia luar untuk Carter -- atau apa yang menjaga dirinya jauh dari acara publik, termasuk upacara pengukuhan dari Presiden Joe Biden pada Januari 2021 -- adalah pandemi corona. Carter tidak terlibat dalam pengukuhan itu, meskipun Biden sempat mengunjungi rumahnya di Georgia pada April lalu.
Namun, di masa jabatan -- ia lebih kokoh...
'Teman lama Amerika'
"...Dalam jangka panjang, masyarakat Amerika akan menyadari bahwa berurusan dengan China dengan baik adalah hal yang wajib bagi kemakmuran kita, kedamaian kita, dan kehidupan yang baik di negara kita."
Dalam buku A Call to Action, yang pertama kali dipublikasikan pada Februari 2014, Carter mengingat bahwa, selama masa menjabat, dari semua pencapaian besar yang ia peroleh selama masa presidennya, yang paling dia banggakan dan "kini dianggap oleh sebagian besar warga amerika sebagai salah satu momen terbaik masa saya dalam kantor oval itu” adalah saat dirinya memutuskan untuk menetapkan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat China:
“Hal ini terlihat benar dan tepat untuk dilakukan, setelah hampir 30 tahun berlalunya permusuhan dan kemarahan. China, yang dipimpin oleh Zhou Enlai dan Deng Xiaoping, telah menunjukkan kemampuan mereka untuk memikirkan cara kreatif dalam menghadapi masalah yang dihadapi China serta komitmen mereka untuk menyelesaikannya dengan cara-cara praktis... "
Kebijakan Carter untuk menormalkan hubungan diplomatik antara AS dan RRC diingat sebagai salah satu prestasi terbesar dari administrasi Carter. Perdana Menteri China, Wen Jiabao memuji Carter pada tahun 2007 sebagai "teman lama Amerika".
Dari tahun 2011-17, Carter melakukan 10 kunjungan ke Beijing untuk membahas berbagai isu seperti program nuklir Korea Utara...
Seorang presiden AS penyayang perdamaian
Baru dalam hitungan jam kabar kematian Carter menyebar, media sosial China kacau karena munculnya ungkapan penghinaan dan doa untuk mantan pemimpin itu -- termasuk label "The Last Good American" (Amerika Terakhir yang Baik).
Di Weibo (kopi dari Twitter China) banyak yangomentari bahwa Carter telah banyak terlibat dalam beberapa proyek di pedesaan China, membangun rumah bagi masyarakat miskin, membantu mengurangi penyakit pada masyarakat pedesaan serta mempromosikan kesehatan dan pendidikan perempuan.
Pemimpin yang telah meninggal ini disebut sebagai "Peacemaker" (Duta Perdamaian) -- dalam budaya China, gelar semacam itu diberikan kepada orang yang mendedikasikan diri untuk membawa kedamaian dan solusi non-kekerasan untuk berbagai masalah...
Pusat Carter: misi Nobel
Mungkin, warisan terbesar dari Carter adalah The Carter Center, yang didirikan bersama Rosalynn pada tahun 1982.
The Carter Center -- yang “didanai oleh sumbangan swasta dan beroperasi … sepenuhnya independen" -- "bergaul dengan masyarakat dan berkomitmen untuk mewujudkan hak asasi manusia dan mengurangi penderitaan yang tidak perlu ... di lebih dari 80 negara".
Itu adalah komitmennya dengan hak asasi manusia serta perjuangannya agar baik-baik saja dalam misinya untuk "melawan penyakit, kelaparan dan kemiskinan" yang, pada tahun 2002, Carter menerima Penghargaan perdamaian Nobel.
Pada tahun 2020, Carter berkata kepada Vanity Fair: "Salah satu harapan terbesar saya adalah ... Pusat Carter, yang akan hidup lebih dari saya, [akan] tetap melakukan upaya humaniter dan bekerja untuk menciptakan perdamaian di seluruh dunia."
Seperti yang ia tulis pada tahun yang sama di akhir tahun di Carter on ...: "Saya optimis bahwa kita bisa memecahkan banyak masalah serius selama sisa hidup saya jika semua orang -- tua dan muda -- bersatu dengan orang lain yang berdedikasi pada tantangan besar di planet kita, yang kita nikmati secara umum."
Dan Pusat Carter memang telah melakukan beberapa pekerjaan yang luar biasa, termasuk dalam perjuangannya untuk menghapus hampir sepenuhnya penyakit yang dikenal sebagai Guinea worm: pada tahun 1986, The Carter Center meluncurkan kampanye global terhadap Guinea worm, penyakit yang merusak dan memperburuk penampilan yang telah merusak kehidupan banyak orang di Afrika dan Asia. Saat Carter dan Rosalynn -- yang menjabat sebagai presiden pusat itu -- mulai bekerja untuk menanggulangi worm Guinea, terdapat sekitar 3,5 juta kasus per tahun di kurang lebih 20 negara, mayoritas kasus itu berasal dari minum air yang tidak bersih.
Pada tahun 2020, infeksi worm Guinea menurun menjadi 54 kasus di dua negara... dan pada tahun 2021, hanya tersisa 14 kasus.
Carter menuturkan kepada para wartawan: "Saya berharap kami akan cukup lama untuk melihat hal buruk ini menghilang... Dan jika hal itu terjadi, seperti menurut saya akan terjadi, maka kami telah mencapai sesuatu yang tidak dilakukan oleh Yesus atau Mohammad atau Musa -- dan itu adalah untuk mengeliminasi penyakit dari bumi."
Pekerjaan Carter Center -- terutama untuk melawan penyakit Guinea worm -- telah menyelamatkan jutaan jiwa...
Presiden terdahulu yang paling terabaikan tapi juga paling disukai
Jimmy "Goodtime" Carter. Itulah judul untuk obituary tentang presiden AS ke-40 yang berhembus di halaman utama surat kabar The Atlanta-Journal Constitution pada tanggal 29 Desember 2022.
Memang, di antara penemuan terbaik dalam jajak pendapat Amerika yang dilakukan pada tahun 1990-an adalah keragaman penghormatan yang terus dilakukan oleh rakyat Amerika biasa untuk Carter.
The Carter Center menamai mantan presiden tersebut sebagai "pejabat negara dengan jaringan global" – dan, memang, Carter dihormati di pentas dunia untuk pekerjaan humaniter di seluruh dunia.
Pada hari ulang tahunnya yang ke-94, Carter mengimbau warga AS untuk "melayani" dan "menjaga orang lain". Pada tahun yang sama, Carter dinobatkan sebagai "pria paling disenangi" presiden terdahulu di Amerika Serikat -- lebih dari 50% pria yang paling disenangi bahkan lebih dari "pria paling disenangi dalam politik”, Bill Clinton.
Namun, sementara rakyat Amerika mungkin telah dapat melihat kebaikan dalam Carter, para Republikan, khususnya, sering kali mengalami kesulitan untuk menemukan banyak kebaikan tentang pria itu -- terutama tentang "rekam jejaknya selama masa presidennya."
Misalnya, ketika pada tahun 2019 seorang pendeta Georgia mengatakan kepada para pendukungnya bahwa Carter -- mantan Gubernur Georgia -- "adalah seorang politikus yang lebih baik dari Trump", maka Trump menanggapi para kritikus kepemimpinannya dengan berkata: "Oh, dia tidak punya rekam jejak sama sekali. Kalau memang ada satu-satunya rekam jejak yang dia punya adalah jejak yang sangat buruk ... Ia tidak melayani."
Pada Januari 2021, Trump -- segar setelah memicu penyanderaan di Gedung Capitol AS, ia bertanya apakah ia mau memberi selamat kepada President Biden. "Ya," Trump menjawab-- setelah berhenti sejenak untuk melemparkan "si pria baik", Carter.
"Bagaimana dengan Jimmy [Carter] dan istrinya, serta wanita yang hebat itu [Hillary] Clinton? Mereka dapat memberi mereka telepon, ya kan? Itu akan luar biasa... ."
Trump -- yang selama empat tahun terakhir ini banyak bermasalah dengan Carter (ia bahkan pernah memanggil Carter pada tahun 2017 untuk menyampaikan terima kasih karena telah berusaha agar Donald Trump tidak meluncurkan proyek perumahan sebagai pengembang properti untuk sebuah proyek golf di dekat sebuah basis Angkatan Udara Georgia pada tahun 1981), kemudian menolak untuk membuat kontak langsung dengan mantan presiden tersebut sejak tahun 2021:
"Saya rasa dia adalah pria yang luar biasa, dia adalah pria yang baik," kata Trump. "Dia tidak sangat baik sebagai presiden ... ."
"Presiden terburuk Amerika yang paling tidak efektif"
Pada 15 Desember, Carter menyerukan agar gubernur baru Georgia melakukan "hal yang benar" dan memberikan perlindungan penjara bagi Gregory Robinson.
Pada hari yang sama pada akhir pekan itu -- New York Times mempublikasikan ulasan Minggu untuk 57 buku sejarah dan biografi. Pilihan mereka – yang bernama "Ini Adalah Buku Terbaik Tahun Ini Tentang …" -- menyebut buku yang ditulis Jon Meacham, berjudul A Southerner's Progress: A Life of Jimmy Carter sebagai "buku terbaik tentang sejarah presiden pada tahun 2021".
Meacham, dalam komentar terbaru New York Times yang diunggah pada hari itu untuk mendukung "kehendak kebijaksanaan moderat" -- dan berkata "kita melihat kebutuhan akan kualitas seperti Carter sekarang, saat ... kekerasan ... merupakan kondisi yang semakin umum ... ."
Pada hari yang sama pada akhir pekan itu ... Jimmy Carter adalah "Presiden paling tidak efektif Amerika", menurut USA TODAY.
"Di antara semua kegagalan masa kepresidenan Carter," tulis Tom Visnick dari USA TODAY, "mungkin presiden ke-40 paling tidak adil untuk ekonomi. Lagipula, adalah Richard Nixon dan Gerald Ford yang memimpin tahun inflasi sebelumnya -- tahun-tahun yang diakhiri dengan pidato malaise yang terkenal dan dibuat bahan olok-olok Carter pada Juli 1979 ... ."
Sebenarnya, menurut Visnick, Carter, bisa saja, adalah manajer ekonomi yang lebih efektif daripada presiden mana pun sejak FDR -- itulah mengapa ekonomi AS membaik tahun 1981 dan 1982 ...
Presiden ke-40 Amerika Serikat tidak akan mudah dilupakan ... dan tidak hanya karena aksinya baik dan upaya humaniternya selama hidupnya ...